Manis, ramah, baik, berhati lapang dan penyayang. Itulah gambaran standar heroine dari sebuah seri shojo standar. Tapi meskipun dimuat di majalah Shoujo, Sabagebu bukanlah seri shoujo standar. Sabagebu sukses menggebrak stereotip tradisional seri shoujo dengan mengangkat tema maskulin, survival game/airsoft gun dengan bumbu yang sangat amat sulit ditemui di seri shoujo, bahkan shonen sekalipun. Menjadikan Sabagebu patut ditonton oleh semua kalangan yang menikmati kebrengsekan seorang karakter dengan paduan tawa.
Berkisah tentang Sonokawa Momoka, heroine paling kampret/brengsek/belagu/kasar/sadis/manipulatif/licik/etc yang baru pindah ke sekolah standar dimana ia bertemu dengan para anggota klub survival game yang diketuai oleh Ootori Mio, senior eksentrik yang tidak naik kelas. Setelah mengetahui nikmatnya menembakkan senjata yang dilengkapi oleh kekuatan imajinasi kolektif para anggota Sabagebu, Momoka memutuskan untuk bergabung dalam klub tersebut bersama anggota lain yang tak kalah anehnya, meskipun yang brengsek tetaplah hanya Momoka.
The Good – The Most Vengeful B*tch of a Heroine
Tidak dapat disangkal bahwa kehadiran “Sonokawa Momoka” merupakan jiwa dari seri ini. Tidak ada kata “tipikal” dari karakter yang satu ini. Segala sifat dan tingkah lakunya benar-benar keluar dari kotak yang bernama “stereotip heroine utama”. Dengan segala kejelekan yang sudah saya katakan di paragraf kedua artikel ini, dan itupun saya yakin masih kurang, Momoka adalah karakter brengsek yang bangga akan kebrengsekannya, dan itu sangat menarik!
Menembak teman dari belakang, menipu demi uang, balas dendam yang tidak main-main, pengkhianat, tidak bertanggung jawab, dan lain-lain yang ditunjukkan di tiap episode seri ini. Bagaikan kamus lengkap “model karakter yang tidak seharusnya ada di seri yang ditujukan untuk remaja” Momoka bersinar sangat terang disini.
The Good – Dem References
Parodi atau homage adalah salah satu unsur kesukaan saya di seri anime. Menyenangkan melihat referensi dari seri terkenal lain ada di seri yang sedang kita tonton. Kita lihat di anime sejenis yang sarat akan parodi itu biasanya cukup sangat menghibur, seperti No Game No Life atau bahkan Love “KISS” Live, tapi Sabagebu membawanya ke level yang lebih tinggi lagi!
Hal terakhir yang bisa saya bayangkan adalah melihat homage seri barat yang jauh dari anime manga, atau bahkan Jepang. Dan seri tersebut di referensikan dengan sangat baik! Dari seri The Matrix, Predator orisinil, Mad Max, dan masih banyak lagi! Bahkan yang amat asing di telinga seperti Columbo pun ada. Mau apa lagi?!
The Good – Action!
Tidak berusaha menunjukkan keotentikan dari permainan airsoft gun yang menjadi tema dari seri ini seperti C3-bu, action yang dibawakan Sabagebu tetap bernuansa komikal tapi entah mengapa bisa lebih intens dari kebanyakan seri action sungguhan!
Meskipun begitu, senjata yang tampil dalam animenya tetap digambarkan dengan niat dan detail. Dari senjata khas masing-masing karakter utama hingga para karakter pendukung dengan ciri khasnya masing-masing. Seri ini tetap dapat memanjakan para penggemar senjata model.
The Bad – One Man Series
Sabagebu adalah sebuah seri yang berpusat pada karakter utama, Sonokawa Momoka. Bagaikan berputar dengan karakter itu di pusatnya, Sabagebu tanpa Momoka akan terasa hambar. Karakter lain juga tampak tidak mendapatkan porsi khusus atau exposure yang pantas untuk dapat mensejajarkan diri sebagai karakter pendukung. Karakter lain kecuali Miou terasa hanya ditempeli satu baris ciri khas, seperti Maya dengan “selalu mati duluan” atau Kayo “paling eksentrik”.
Seri yang sangat menakjubkan, melihat kualitas produksinya yang bisa disejajarkan dengan anime level-B lainnya. Meskipun sulit untuk dimasukkan ke dalam kandidat “Anime of the Year” saya, Sabagebu adalah salah satu seri paling menghibur tahun ini.
*Sabagebu is a freaking awesome series. Deal with it!
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.